11.12.2005

SEBELUM OPERASI
Sebelum menghadapi operasi, biasanya pasien harus "menginap" / rawat inap dulu di RS. Pada beberapa kasus pasien diperbolehkan pulang terlebih dahulu kemudian datang lagi ke RS beberapa jam sebelum operasi. Ada beberapa tips yang harus di perhatiin : 1. Siapkan mental, supaya bisa menjalani proses operasi dengan baik. Pasrah dan berdoa. Kalau pasiennya tenang tidak kelihatan stres / cemas maka dokter dan para perawat juga jadi ikut tenang. Jangan sampai karena cemas, badan menjadi berkeringat - plester untuk memfiksasi selang infus jadi tidak bisa nempel ... ada juga yang tiba-tiba tensinya naik ada juga yang tiba-tiba badannya mendadak demam, dan terakhir ada yang badannya menjadi mendadak kaku . Kalau sudah begini, sering kali operasi harus di tunda beberapa saat menunggu keadaan umum pasien cukup baik untuk menerima stres operasi. Banyak berdoa, ikhlas dan pasrah jauh lebih baik daripada panik. 2. Jangan memakai lipstik dan pewarna kuku bagi pasien wanita, karena akan menyulitkan diagnostik keadaan fisik pada saat menjalani operasi. Kasus kegawatan yang memerlukan tindakan penyelamatan khusus biasanya dapat dilihat melalui warna bibir dan warna kuku. 3. Segala macam bentuk perhiasan di telinga, kalung, cincin dan gelang agar dilepas, supaya tidak menyulitkan dokter jika terpaksa harus melakukan tindakan khusus penyelamatan jiwa. 4. Harus ada anggota keluarga yang menunggu. Ini penting karena saat di operasi pasien tidak sadar dan tidak berdaya. Begitu juga setelah operasi selesai, di ruang pemulihan (recovery room) pasien masih setengah sadar. Jadi jika dokter memerlukan tambahan obat atau alat penunjang operasi, tambahan darah, pengiriman sampel tumor ke lab dll maka anggota keluarga yang fungsinya penunggu tadi bisa membantu. 4. Membawa alat komunikasi (jika ada), misalnya telpon seluler dan jangan lupa sama charger-nya skalian .. atau membawa anggota keluarga lain yang bisa di jadikan asisten. 5. Jangan lupa bawa baju ganti dan perlengkapan kosmetik lengkap (buat wanita). Biasanya setelah kita sadar dari operasi, sorenya atau besoknya pasti banyak yang besuk. Pada sebagian orang penampilan kan penting, jadi yaaa bedak dan lipstik juga parfum adalah termasuk barang penting yang jangan lupa untuk dibawa. 6. Bawa majalah kesukaan, alat permainan yang simpel seperti catur yang papannya bisa dilipat (kalau suka) atau mungkin PS (kalo ruang rawatnya di lengkapi dengan TV) .... kan lumayan juga sekaligus mengusir rasa bosan buat yang nunggu ..... Selain itu ada beberapa instruksi khusus yang di berikan oleh dokter yaitu : 1. Puasa selama waktu yang ditentukan oleh dokter 2. Cukur disekitar daerah operasi biasanya dikerjakan oleh perawat.
3. Mandi dan keramas dengan sabun khusus yang diberikan RS sebelum operasi.

14 komentar

, Blogger ibet wrote ...

Bagus juga tuh Dok infonya,kayaknya berguna banget buat istriku

 
, Blogger Lakshmi Nawasasi wrote ...

Halo Ibet ...
Terimakasih, mudah-mudahan ya ...
Selamat menjalankan operasi
salam,
lakshmi

 
, Blogger pokad_sangjagoan wrote ...

kalo persiapan nutrisi sebelum dan sesudah tindakan operatif gmn?

 
, Blogger Lakshmi Nawasasi wrote ...

Dear Adrian,
Terimakasih telah mampir di blog saya.
Persiapan nutrisi untuk menjalankan operasi apa ? tindakan operasi yang akan dilakukan apa ? KU pasiennya bagaimana ?
Kalau operasi nya standar tanpa penyulit, tindakan yang dilakukan juga sederhana tanpa menghentikan kerja fungsi organ yang dioperasi serta KU pasien sangat baik, maka persiapan nutrisi yang spesial tidak diperlukan.
Semoga jawaban saya bisa membantu ya
salam,

 
, Blogger damar wrote ...

numpang lewat,
sekalian minta informasinya, dok...
gini dok, satu kali ada keluarga saya yang sakit sampai harus dibawa ke rumah sakit. Setelah diperiksa sama dokter, dengan gejala kekuningan di kelopak mata dan hasil periksa USG pada perut kemungkinan beliau, masih menurut dokter, mengalami gangguan pada empedu....wah..klo soal ini saya awam...
singkat kata, oleh dokter disarankan untuk menuju rumah sakit di kota ke bagian bedah digestif.

Nah, yang mau saya tanyakan,
bagaimana sebenernya alur perawatan seorang pasien yang ditangani dokter di desa kemudian dirujuk ke rumah sakit kota?
Apakah untuk memastikan "penyebab" utama dari penyakit itu harus lewat dokter yang dirujukkan itu? atau, dapat menggunakan jasa dari lembaga lain, misalnya laboratorium medis?
Apakah untuk melakukan konsultasi dengan dokter bedah yang kompeten, ada semacam standar umum mengenai pengenaan biaya?

Maaf, dok...nanyanya banyak banget...
he.he.he..
Makasih atas waktu dan kesempatannya....

damar

 
, Blogger damar wrote ...

numpang lewat,
sekalian minta informasinya, dok...

gini dok, satu kali ada keluarga saya (di rumah, desa) yang sakit sampai harus dibawa ke rumah sakit setempat (terdekat).
Setelah diperiksa sama dokter, dengan gejala kekuningan di kelopak mata dan hasil periksa USG pada perut kemungkinan beliau, masih menurut dokter, mengalami gangguan pada empedu....wah..klo soal ini saya awam...

singkat kata, oleh dokter disarankan untuk menuju rumah sakit di kota ke bagian bedah digestif.

Nah, yang mau saya tanyakan,

bagaimana sebenernya alur perawatan seorang pasien yang ditangani dokter di desa kemudian dirujuk ke rumah sakit kota?

Apakah untuk memastikan "penyebab" utama dari penyakit itu harus lewat dokter yang dirujukkan itu? atau, dapat menggunakan jasa dari lembaga lain, misalnya laboratorium medis?

Apakah untuk melakukan konsultasi dengan dokter bedah yang kompeten, ada semacam standar umum mengenai pengenaan biaya? Dan berapa kira-kira biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah operasi bedah yang berkenaan dengan empedu?

Maaf, dok...nanyanya banyak banget...
he.he.he..
Makasih atas waktu dan kesempatannya....

damar,
surabaya

 
, Blogger Lakshmi Nawasasi wrote ...

Yth Damar.
1) Dokter umum akan merujuk pasien ke dokter spesialis jika diagnosa nya sangat spesialistis. Yang dilakukan oleh Dokter Umum di desa (menurut cerita Anda), alur nya sudah benar karena kalau menilik dari cerita Anda, sptnya keluarga Anda menderita kolesistitis obstruktif (?) soalnya sampai dirujuk ke dokter bedah digestif.
2)Untuk memastikan penyebab, bisa langsung lewat dokter yang dirujukkan bisa juga dilakukan pemeriksaan penunjang terlebih dahulu (dengan catatan tersedia fasilitasnya di tempat ybs) baru kemudian di rujuk.
3)Standar umum mengenai pengenaan biaya ? maaf saya tidak bgitu mengerti pertanyaannya.
Biaya konsultasi ke dokter spesialis biasanya di tentukan oleh RS ybs.
4)Operasi bedah yang berkenaan dengan empedu, macam-macam jenisnya .. operasi apa yang anda maksud ? kolesistektomi? kolesistostomi ? kolesistektomi disertai eksplorasi CBD dll ...
Banyak macamnya , dan tehnik operasi apa yang digunakan ? open ? laparoskopik ?
Biasanya RS punya standar biaya untuk operasi2 tsb.
Semoga jawaban saya bisa membantu ya ..
salam,

 
, Blogger ririsatria70 wrote ...

Dok, this is a very very nice blog ... membuat aku semakin mantap untuk menjalani operasi besok ...

keep on blogging
terima kasih Dok
salam

Riri
www.ririsatria.net

 
, Blogger Lakshmi Nawasasi wrote ...

Yth Ririsatria,
Selamat menjalankan operasi, semoga cepat kembali pulih.
salam,

 
, Anonymous Anonymous wrote ...

Dok,mo nanya nih..anak saya umur 8,5bln.Saya perhatikan dia kalo pipis sedikit2 tp sering.Kmdn saya bawa ke SpA,katanya harus dikupas/disunat.Saya berencana skalian disunat aja dg metode smart clamp(SC).Apakah metode tsb aman diterapkan pd bayi?Krn saya dengar klo bayi hrs dsunat dg cara konvensional krn jk pakai SC begitu biusnya hilang bayi akan merasa kesakitan sekali,kmdn hrs d ruang OK,& dibius total.Mohon penjelasannya.Terima kasih

 
, Blogger Lakshmi Nawasasi wrote ...

Yth Anonymous,
1) Metode konvensional saja.
2) Sunat pake SC maksudnya apa ya ?
saya kurang paham (?)
Sunat bayi ? bisa kok di bius umum di ruang OK ; tapi bius lokal pun bisa ga papa ..
salam,

 
, Anonymous Anonymous wrote ...

Makasih dok, hari ini adik saya operasi usus. posting blog sudah membantu memberikan informasi kepada keluarga kami.. thanks dok

 
, Blogger Lakshmi Nawasasi wrote ...

@anonymous : Alhamdulillah, puji Tuhan - semoga saat ini keadaannya sudah kembali pulih ya - sama-sama Pak/Bu

 
, Blogger fechri wrote ...

Salam Bapak/Ibu yth.

Ibu saya mengeluh tidak bisa buang air besar. Pada saat itu dia pergi ke RS Mitra Depok. Karena tidak ada alat, maka mitra Depok menyuruh ibu saya pergi ke RS Mitra di Kelapa Gading Untuk Rontgen.
Tak tahu rontgen apa tapi ibu saya disuruh membayar 4 juta rupiah.
Setelah Rontgen selesai, ibu saya kembali ke RS Mitra Depok dan ternyata mereka menolak mengobati ibu saya dengan alasan tidak ada dokter dan alat.
setelah itu, Rumah sakit Depok mengirim ke RSCM. Di RSCM, ibu saya ditangani seorang dokter kandungan. Kata dokter harus operasi karena ada tumor di daerah rahim.
Ibu saya setuju.
Pada waktu di operasi, ternyata dokternya salah, tumor bukan di daerah rahim tetapi di usus. Dokter takut mengoperasi, lalu perut ibu saya pun dijahit. Tetapi sebelum itu ibu saya di buatkan saluran buang air besar (bypass).

Saya akan berterima kasih sekalai jikalau ibu dokter bisa memberikan recomendasi dokter bedah usus yang bagus di jakarta.
Sebab ibu saya saat ini benar2 butuh pertolongan.

Terima kasih atas jawabannya

 

Post a Comment

<< Home