Mempersiapkan Anak menjalani Operasi
Ada beberapa langkah yang dilakukan jika Anak Anda harus dioperasi
1. Usahakan Anak harus mengenali dokter Bedahnya dengan baik ...
2. Waktu operasi harus pagi hari dan mendapat giliran pertama, supaya anak tidak lama untuk berpuasa.
3. Premedikasi (a.l pemberian obat penenang/penghilang rasa sakit) dilakukan di ruangan rawat inap. Hal ini mengurangi rasa takut yang dirasakan anak, karena di ruang rawat inap, si anak masih ditemani oleh orang tuanya. Setelah agak tertidur, anak baru dibawa ke ruang operasi tanpa ditemani oleh orang tuanya.
4. Setelah pasien sadar, usahakan Ibu dan Ayah serta orang-orang yang dekat dengan si Anak berada di sampingnya. Jangan memperlihatkan wajah ketakutan atau khawatir, jadi biasaaaa aja seperti tidak terjadi apa-apa, sikap seperti itu akan membuat si Anak juga tenang.
5. Usahakan membawa mainan si anak yang paling ia sukai. Letakkan pada tempat tidurnya atau di lemari kecil di samping tempat tidur. Sprei dan bantal kesayangan si Anak bisa juga di bawa untuk menggantikan sprei / bantal yang di siapkan RS.
6. Jika Dana untuk perawatan mencukupi, minimal pesan ruang di kelas VIP yang hanya satu tempat tidur dilengkapi dengan TV , sofa dll sehingga si Anak betul-betul merasakan seperti suasana di rumah sendiri.
Mungkin ada yang pernah mengalami hal ini ? Anak anda pernah menjalani operasi ? Anak tetangga mungkin .... atau mungkin ada keluhan untuk dokter bedahnya pada saat Anak atau anak tetangga menjalani operasi ? Atau mungkin ada saran/ide apa lagi yang dipersiapkan orangtua jika Anak menjalani operasi ?
Bagi-bagi pengalaman dan ceritanya ya ....
8 komentar
dulu pernah liat rekan2 anestesi pas premed..ngerayu pasien anak biar bisa dibius..yah..namanya juga anak-2.. :)
yaa .. biasanya yang besar jasanya itu anestesi ... pandai menghibur pasien, pandai membuat tidak sadar pasien, dan pandai menyadarkan pasien kembali setelah tertidur lama waktu di operasi.
Hidup dokter anestesi ...
saya adalah ibu dari seorang anak penderita bibir sumbing, anak saya telah dioperasi---anehnya rumah sakit itu menrekomendasikan seorang dokter bedah umum---untuk bibir uarnya pada umur 3 bulah 10 hari. tapi pada saat itu jahitannya jebol setelah 7 haari, dan dioperasi lagi saat itu juga, dan kembali jebol 4-5 jahitan namun masih ada 1 jahitan yang bertahan dan menyatu rapih sampai saat ini. Yang saya bingungkan kenapa hal tersebut bisa terjadi, apa kasusnya sama dfengan bu sofie? Saya sangat gelisah dan bingung, maklum umur saya baru 23 tahun, dan ,masih panik melihat kondisi semacam itu. bulan januari 2008 saya berencana mengoperasi anak saya, mungkin agak terlambat, mengingat usianya sudah menginjak 25 bulan januari esok, dan itupun karena masalah finansial saya yang belum cukup siap. satu lagi yang ingin saya tanyakan, bagaimana saya menghandle pasca operasi yang dulunya setahu saya anak saya selalu ingin menggaruk bibirnya, dan waktu itu masalah saya atasi dengan membedongya, tapi nanti saat 2 tahun, mungkin saya perl alternatif lain untuk mengatasinya, ada saran, dok.
terimakasih banyak sebelumnya
Halo Ibu Amethoya,
Kalau boleh tahu dulu operasi di RS mana dan dengan dokter siapa ?
Salam,
RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Dr Jisdan Bambang Yulianto, Sp. B.
Dear Bu Amethoya,
Silahkan menjalankan operasi saja, sebelum operasi jelaskan pada dokter bedahnya (dokter Bedah Plastik ) tentang riwayat jahitan yang mudah terlepas.
Jenis benang yang bagus dengan tehnik jahitan yang cukup kuat, kondisi luka yang baik (tidak infeksi dan tidak basah), biasanya akan menghasilkan jahitan yang cukup kuat.
Selamat menjalankan operasi ya Bu
Salam,
trimakasih banyak
isinya cukup informatif dok
sangat pas untuk orang awam seperti saya.mudah-mudahan tidak bosan untuk menulis.
Post a Comment
<< Home