12.02.2006

KANKER PROSTAT Nomor dua tersering setelah karsinoma buli. Gejala bervariasi biasanya muncul setelah usia 50 tahun. Ditemukan pada saat prostatektomi jadi merupakan karsinoma insidentil. Skrining dengan menggunakan pemeriksaan colok dubur, USG dan PSA. Penyebaran karsinoma prostat ditandai dengan klinis nyeri pada tulang, fraktur patologis atau hematuria (kencing warna merah) Penatalaksanaan tergantung stadium. Pada low stage (stadium T1 dan T2) dilakukan prostatektomi radikal atau radiasi kadang diberikan juga androgen ablation pre surgical dan pre radiasi. Pada stadium lanjut (T3, T4) dilakukan radiasi ditambah dengan orkiektomi. Ada yang ingin berbagi soal kanker prostat ?

10.03.2006

Bedah Laparoskopi - Minimal Invasif Dengan Bedah laparoskopi, lebar sayatan pada dinding perut dapat diminimalkan, sehingga kerusakan otot perut juga dapat dikurangi. Akibatnya penderita dapat menjalani rawat inap yang lebih singkat dan nyeri yang dirasakan juga amat sangat minimal. Dengan laparoskopi, selain objek organ yang hendak dioperasi kita dapat juga melihat keadaan organ lain lewat beberapa sayatan yang sangat amat kecil (1/2 cm). Amat sangat berguna bagi mereka yang gemuk, kasus TB atau dalam keadaan malnutrisi dimana proses penyembuhan lukanya sulit, anak-anak atau orang dewasa dengan banyak kelainan dalam rongga perutnya yang pada saat operasi perlu di "lihat" juga. Ada yang punya pengalaman dengan tehnik laparoskopi ?

4.27.2006

Setiap tumor (benjolan abnormal) harus di operasi. Operasi dilakukan dengan mengangkat seluruh tumor atau sebagian tumor untuk kemudian diperiksa ke lab patologi anatomi untuk mengetahui jelas jenis tumor yang ada. Apakah jinak atau ganas.
Jika setelah operasi hasilnya jinak, terapi selesai. Jika hasilnya ganas, tergantung stadiumnya. Pengobatan dapat operabel atau non operabel. Non operabel dilakukan dengan pemberian obat sitostatika, radioterapi.
Jadi semua tumor, tindakannya adalah operasi untuk menentukan jenis tumor.
Ada cuplikan email (pasti ada gunanya buat dibaca-baca).
From: Eddie yonk To: lakshminawasasi@centrin.net.id Sent: Wednesday, April 26, 2006 9:52 AM Subject: tanya tentang benjolan di paha kanan Salam, Saya lagi browsing internet utk mencari informasi tentang benjolan, kebetulan masuk ke blognya dokter, tapi karena harus daftar blog dulu, jadi agak susah, makanya saya ke email Anda saja ya :) ( semoga masih aktif emailnya )
Gini loh, di paha kanan saya ( 10 cm-an dari kelamin ) ada sebuah benjolan, dulu sih kecil tapi belakangan kok makin besar, sudah sekitar 8 tahunan, saya biarin aza, karena tidak begitu mengganggu kesehatan saya, kecuali belakangan ini kalo pagi hari sering sakit perut. Umur saya 32 tahun , laki-laki dan suka fitnes 3 kali seminggu, tidak berat dalam takaran sedang sajaaktivitas fisiknya.
Yang ingin saya tanyakan :
01. Apakah benjolan di paha kanan saya yg sebesar telur puyuh itu hernia ato tumor ? lakshmi : Jawaban yang tepat setelah saya lihat sendiri Pak Eddie benjolannya, lokasi tepatnya dimana . Jika dulunya benjolan bisa keluar masuk (kalau berdiri benjolan keluar, waktu berbaring benjolan menghilang/masuk) bisa jadi itu adalah hernia. Tapi jika dari dulunya ga pernah keluar masuk, benjolan tersebut adalah tumor. Setiap tumor dimanapun, harus di operasi (eksisi/insisi biopsi) untuk menentukan jenis tumor itu sendiri. Penanganan selanjutnya tergantung dari jenis tumor yang ditemukan 02. kalo operasi , berapa biayanya ? lakshmi : Kalau soal biaya, lebih baik Pak Eddie tanya ke RS yang bersangkutan. Biasanya beda-beda antara RS swasta dan pemerintah. 03. Yang dioperasi itu di paha ato di perut sih dokter ? lakshmi : Selintas melihat ceritanya Pak Eddie, besar kemungkinan operasinya hanya di paha tidak sampai ke perut
04. Operasinya butuh berapa lama ? Bahaya kayak ya ?Takut terjadi komplikasi setelah operasi. lakshmi : kalau memang benar tumor yang harus di eksisi/insisi biopsi atau benjolan itu hernia operasi tidak sampai 1 jam. Setiap operasi apapun selalu mempunyai komplikasi ... dokter akan menjelaskan komplikasi sebelum menjalankan operasi. Jika benjolan tersebut memang sudah indikasi untuk operasi, justru sangat berbahaya jika tidak dilakukan operasi. Thanks.
RgdsEddiePontianak

4.14.2006

SEPUTAR CERITA TENTANG PAYUDARA Beberapa kelainan pada payudara yang WAJIB diperiksakan lebih lanjut ke Dokter 1. Benjolan pada payudara Berupa benjolan nodul, asimetris atau simetris, abses /peradangan yang dengan antibiotik tidak menyembuh serta benjolan berupa kista 2. Nyeri pada Payudara 3. Keluarnya cairan tidak normal / abnormal pada puting payudara 4. Retraksi atau distorsi puting (puting masuk kedalam), eksim pada puting.
5. Perubahan warna dan kontur kulit payudara
ABSES / NANAH PADA PAYUDARA Merupakan komplikasi akibat peradangan payudara / mastitis yang sering timbul pada minggu ke dua post partum (setelah melahirkan), karena adanya pembengkakan payudara akibat tidak menyusui dan lecet pada puting susu. Pada lokasi payudara yang terkena akan tampak membengkak, kemerahan, nyeri dan teraba masa yang fluktuatif / ‘empuk’ Kadang-kadang keluar cairan nanah melalui puting susu. Bakteri terbanyak penyebab nanah pada payudara adalah stafilokokus aureus dan spesies streptokokus. Terapi : Evakuasi abses dengan cara dilakukan operasi (insisi abses) dalam anestesi umum. Setelah diinsisi, diberikan drain untuk mengalirkan sisa abses yang ‘mungkin’ masih tertinggal dalam payudara. Abses / nanah kemudian diperiksa untuk kultur resistensi dan pemeriksaan PA. Jika abses diperkirakan masih banyak tertinggal dalam payudara, selain dipasang drain juga dilakukan bebat payudara dengan elastic bandage. Setelah 24 jam tindakan, pasien kontrol kembali untuk mengganti kassa. Pasien diberikan obat antibiotika dan obat penghilang rasa sakit. TUMOR PAYUDARA adalah benjolan abnormal yang terdapat pada payudara. Tumor terbagi atas tumor jinak dan tumor ganas. Tumor ganas payudara disebut sebagai kanker payudara Untuk mendeteksi DINI adanya kanker payudara maka : Teratur melakukan SADARI (perikSA payudaRA sendiRI) setiap bulan sekali. Dilakukan beberapa hari setelah menstruasi selesai. Disaat payudara tidak dalam keadaan membengkak dan tegang seperti pada waktu mens. Jangan panik jika menemukan benjolan pada payudara. Segera periksa lebih lanjut ke dokter. Delapan dari 10 kasus benjolan pada tumor adalah tumor jinak. Usia lebih dari 40 tahun ditambah dengan secara teratur melakukan mamografi Tehnik SADARI Langkah PERTAMA Berdiri didepan cermin, dada dibusungkan dan tangan diletakkan di pinggang. Perhatikan UKURAN, BENTUK dan WARNA payudara, serta puting. Wajib memeriksakan ke dokter, jika ada kulit payudara pada satu tempat ‘masuk’ kedalam, berkerut, kemerahan , terdapat luka yang sulit menyembuh atau membengkak. Puting susu retraksi/masuk kedalam atau letak abnormal.

Langkah KEDUA Kemudian angkat tangan, perhatikan payudara seperti pada langkah pertama diatas. Kemudian tekan / pencet puting susu. Jika ada cairan abnormal yang keluar, maka segeralah periksakan diri ke dokter.

Langkah KETIGA

Berbaring dengan tangan (pada sisi yang sama dengan payudara yang akan diperiksa) , diletakkan dibawah kepala. Tangan kiri dipakai untuk memeriksa payudara kanan begitu sebaliknya. Raba seluruh payudara (seperti pada gambar) mulai dari atas kebawah, sisi kiri ke sisi dalam, dari lekukan ketiak sampai kearah payudara. Bisa juga mulai dari puting, dengan arah melingkar terus sampai ke sisi luar lingkaran payudara. Pastikan seluruh payudara terdeteksi, raba dengan kekuatan yang ringan, halus tapi mencapai seluruh kedalaman payudara (bisa merasakan tulang iga dibelakang payudara) Langkah KEEMPAT

Langkah terakhir, lakukan dengan berdiri atau duduk. Lakukan perabaan seperti pada langkah ke tiga. Beberapa wanita sering melakukan pada waktu mandi, karena lebih mudah melakukan perabaan payudara dalam keadaan kulit payudara basah. Secara berkala memeriksakan diri ke dokter, terutama jika mempunyai FAKTOR RESIKO terkena kanker payudara. FAKTOR RESIKO KANKER PAYUDARA, hubungannya dengan 1. Usia Penderita ( lebih dari 30 tahun ) 2. Usia melahirkan anak pertama 3. Tidak / belum menikah 4. Tidak memiliki anak 5. Riwayat menyusui 6. Riwayat menstruasi (mencakup usia menstruasi pertama kali, keteraturan siklus menstruasi, dan menopause usia berapa) 7. Riwayat pemakaian obat hormonal 8. Riwayat keluarga sehubungan dengan kanker payudara atau kanker lain 9. Riwayat pernah operasi tumor payudara atau tumor kandungan 10. Riwayat pernah mendapat pengobatan radiasi di dinding dada Pemeriksaan Histopatologik atau PATOLOGI ANATOMI (PA) Adalah pemeriksaan gold standard untuk menentukan jenis tumor payudara. Setiap tumor pada payudara harus di ambil / BIOPSI dengan jalan operasi, kemudian diperiksakan ke bagian PA. Setelah melakukan operasi / eksisi-insisi biopsy Tumor Payudara 1.Elastic Bandage dipakai sampai 24 jam setelah operasi, bisa dibuka atas rekomendasi dari dokter yang mengoperasi. 2.Obat-obatan oral/yang diminum harus dihabiskan dan luka di rawat terbuka 3.Hasil lembaran PA (pemeriksaan jaringan tumor) HARUS DISIMPAN, jangan sampai hilang (kalau perlu di foto kopi), untuk arsip. Sangat berguna untuk tindakan pengobatan selanjutnya. Jika hasilnya TUMOR JINAK maka : Setiap bulan sekali melakukan SADARI Setiap enam bulan sekali kontrol kembali pada dokter yang melakukan operasi Jika hasilnya TUMOR GANAS maka : Ikuti petunjuk dokter, tindakan terapi selanjutnya yang sesuai dengan stadium tumor yang bersangkutan. Apakah harus di operasi (mastektomi simple atau mastektomo radikal) dan kemudian dilanjutkan dengan pengobatan sitostatika dan radiasi ATAU tanpa dioperasi tapi dengan pengobatan hormonal dan sitostatika (mengingat stadium kanker yang sudah berat).

Ada yang ingin berbagi soal Tumor Payudara ?

4.12.2006

PARONYCHIA Sering disebut juga cantengan ... Ada cuplikan obrolan email soal cantengan .... From: Alida Susanti To: Lakshmi Nawasasi Sent: Tuesday, April 11, 2006 11:24 AM Subject: dear dokter bedah, plz advicenya...thnx (dok, koq blognya ga bisa post comment ya? jd japri aja ya dok) bgini...pas lg cuti lahiran, saking sibuknya ga perhatiin nih ama jempol kaki hehehe kata org2 sih cantengan...slama ini ga pernah dok cantengan...biasanya kuku rajin saya potong,mungkin terakhir kali potong kuku jempolnya ga teratur ya jdnya ada kuku yg ga rata di potong trus pas numbuh makin lama makin keluar jalurnya alias nusuk ke daging, akhirnya jd bengkak dan bernanah.kesenggol dikit aaw sakiit bgt...saya termasuk org yg paling ga bisa nahan sakit yg 'hebat'...takut/ngeri deh.apalagi pas lahiran di induksi ga mules2 pas tambah dosis jd mules ruaaarrr biasa...ga nahan deh tersiksanya...trauma bgt dok,waduh jd ngelantur.gini,balik lg ke cerita saya ttg 'cantengan'...deket rmh saya ada dokter umum, krn ga bs ninggalin rmh lama2 jd akhirnya ke dokter di komplek aja...blio biasa nangani mshl sunat2an jg...pdhl tempat prakteknya biasa aja loh dok dan krg nyaman...koq bisa ya dok bedah-membedah dgn ruangan praktek yg tdk pas lah utk membedah anak di sunat.naah...akhirnya pas konsultasi,jempol saya hrs di bedah sedikit lah dikeluarin kuku yg keluar jalur dan udah nancep ke dagingnya.kunjungan ke 2 barulah saya bersedia utk di korek2 hehehee...bius sedikit katanya...trus tanpa assisten loh hebat ya dok...dikeluarin deh tuh kuku yg nyempil dan udah menusuk daging yg paling ujung itu loh,sambil berdarah2,emang sih rada meragukan ke-steril-an ruangan prakteknya wlpn msh layak....tp utk membedah? koq gmn gitu...maksudnya peralatan sterilnya itu looh...yaah saya ga ada pilihan lg en bingung hrs ke dokter mana.trus...dibungkus deh jempol kaki saya, kata blio 'dijamin deh ga bakalan cantengan lagi..'woooww makasih ya dok...pulangnya dpt resep AB dan bbrapa obat penghilang rasa sakit.naah,bbrapa bln kemudian...koq jempol saya cantengan lagi ya (tp saya ga menyalahkan dokternya looh)...memang saya aja yg motong kukunya ga rapi jd tuh kuku numbuh keluar lg dr jalurnya ato saya tll rajin memotong kuku ampe ujung2nya yg nyempil itu looh...sampe skr sih hanya saya tetesin dgn ASI memang takjub saya,cantengan ttp msh ada tp mengurangi rasa sakit dan mengurangi bengkaknya, jd tdk separah waktu pertama kali,pdhl klo disenggol sakit jg...tiap hr saya tetesin ASI jd minimal saya msh bisa beraktifitas tp tdk bs memakai sepatu yg ada 'hak'nya,klopun pake ga lama2...yg mau saya tanyakan :

1.jika saya nanti ke dokter lagi trus dibedah kcl,apakah saya hrs mengkonsumsi AB? lakshmi : saya menjawab sesuai pengalaman di lapangan aja ya :) Untuk kasus ini (paronychia = cantengan) biasanya saya berikan AB yang topikal / salep di lukanya. AB minum ... bisa dikasih bisa tidak tergantung cantengannya. Kalo cantengannya banyak nanahnya atau cantengannya dengan disertai ada granuloma yang dieksisi ... harus saya kasih AB. Amoksisilin aja cukup (BUSUI atau BUMIL kan ga papa minum amoksisilin) 2. klo stlh bedah kcl itu, wajarlah klo memang di resepkan AB tp koq kunjungan kontrol ke 2 di resepkan lagi,apa perlu diminum dok? lakshmi : Bedah kecil cantengan maksudnya ? Ya itu tadi tergantung cantengannya ... kalo nanahnya buanyaaak ya perlu AB minum. Tapi kalo ga ada nanahnya tanpa AB minum, cuma dikasih AB salep aja ... 3.sejauh mana ya pengaruhnya meminum AB sampe 2minggu,jika saya masih menyusui? lakshmi : Ada AB tertentu yang memang di rekomendasikan untuk diminum oleh bumil dan busui (jika memang diperlukan). Untuk operasi kecil, saya jarang memberikan AB (apalagi sampai 2 minggu) kecuali kalau lukanya kotor. 4.tiap periksa ke blio sll disuntik pantat saya, klo ditanya menurut blio 'ga apa2 koq'...soale galakan blio dok.kira2 suntik apa ya dok? perngaruh ke ASI saya ga dok? lakshmi : Coba ditanyakan obat suntiknya obat apa ? mungkin cuma vitamin aja ? pake di skin test segala ga ? 5. kira2 saya hrs ke dokter apa ya ,krn cantengan saya timbul lagi,kpn sembuhnya ya dok klo cantengan mll?ada solusi ga dok? lakshmi : Kalau cantengan timbul lagi yaa harus ke dokter bedah lagi di operasi lagi ... Kalau kambuhan begitu pasti ada granuloma atau kulit samping kuku yang meninggi ... jadi seharusnya waktu di operasi kemarin, bagian kulit yang meninggi itu harus sekalian di reparasi / di plasty sehingga ga terjadi kekambuhan lagi. Ada lagi produk dari gehwohl (biasanya dijual di apotik century), katanya ada cairan untuk melunakkan kuku sehingga ga akan terjadi cantengan lagi ... tapi untuk produk ini saya belum yakin apakah betul atau ga ... tapi iklannya sih bilangnya begitu .. :) Mungkin bisa dicoba Mbak Alida, kalau berhasil melunakkan kuku sehingga ga menjadi cantengan lagi, boleh deh diinformasikan ke saya biar untuk referensi pasien yang lain :). Ada yang ingin berbagi soal "cantengan" ??

3.16.2006

Nanah Post Operasi
Setelah menjalani operasi, luka operasi terlihat baik. Luka tidak basah, tidak nyeri, tidak kemerahan dan tidak mengeluarkan pus /nanah. Pasien diperbolehkan untuk pulang.
Beberapa hari setelah pulang, pasien kembali dengan luka operasi yang memerah, nyeri dan agak membengkak.
Kemudian oleh dokter jahitan operasi dibuka sedikit, tampak pus / nanah keluar melalui lubang tempat jahitan yang dibuka tadi.
Selain dengan perawatan pemakaian tampon kassa betadine dan kassa betadine selama beberapa hari banyak diantara pasien yang juga mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Ada yang pernah mengalami kejadian seperti ini ?
Ingin berbagi cerita / pengalaman ?
Ada kisah tidak menyenangkan atau yang menyenangkan yang dirasakan bersama dokter yang merawat ?

3.14.2006

HERNIA
Obrolan ini lanjutan dari acara Talk Show radio Sonora Jakarta 92.0 FM topik HERNIA pada hari Selasa 21/3/06 pk 08.00 WIB.
Hernia dikenal sebagai turun berok atau burut atau kondor Gangguan ini sering terjadi di daerah perut - jadi hernia adalah penonjolan isi rongga perut melalui jaringan ikat tipis yang lemah (defek) pada dinding perut. Dinding yang lemah tersebut membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin. Penonjolan ini sering terlihat sebagai suatu BENJOLAN. Benjolan tersering terjadi di lipat paha bahkan bisa turun sampai skrotum (kantung kemaluan). Benjolan keluar kalau berdiri, dan menghilang jika berbaring/tidur. Kondisi menjadi lebih parah bila ada dorongan akibat peningkatan tekanan di dalam rongga perut. Misalnya, akibat mengejan ketika buang air besar (pada penderita ambein/wasir), mengejan ketika buang air kecil (pada penderita hipertrofi/pembesaran prostate) batuk-batuk, atau pekerjaan sering mengangkat beban berat. Selain itu dengan adanya benjolan akan memberikan rasa tidak nyaman dan ukuran benjolan jika tidak di terapi besarnya tidak terbatas, bahkan ada yang mencapai 1/3 bawah paha (seperti terlihat pada gambar), namanya hernia permagna. Hernia tidak hanya terjadi pada usia lanjut tapi dapat juga terjadi pada anak-anak. - semua kalangan, semua umur dan semua jenis kelamin. Lebih sering dialami laki-laki dibandingkan perempuan. Ini terjadi karena adanya perbedaan proses perkembangan alat reproduksi pria dan wanita semasa janin. Pada janin laki-laki, testis (buah pelir) turun dari rongga perut menuju skrotum (kantung kemaluan) pada bulan ketujuh hingga kedelapan usia kehamilan. Lubang yang berupa saluran itu akan menutup menjelang kelahiran atau sebelum anak mencapai usia satu tahun. Ketika dewasa, daerah itu dapat menjadi titik lemah yang potensial mengalami hernia. Lokasi yang paling sering adalah daerah lipat paha (groin), skrotum dan femoral. Lebih sering terjadi pada sebelah kanan. Lokasi lain terjadinya hernia adalah hernia ventral, umbilical, epigastrik, insisional, spigelian, stoma hernia. Hernia insisional terjadi akibat luka pembedahan pada daerah perut (biasanya irisan tengah) yang tidak menyembuh komplit sehingga tempat irisan tersebut menjadi daerah terlemah / defek yang menyebabkan isi rongga perut menonjol. Keadaan yang membahayakan dari hernia adalah bila usus yang keluar tidak dapat kembali masuk ke rongga perut kemudian terjepit dan membusuk. Tindakan operasi harus segera dilakukan, selain menutup lubang dan memperkuat jaringan, pemotongan dan penyambungan usus yang mengalami jepitan tadi juga harus dilakukan jika usus sudah dalam keadaan membusuk / gangrenous PENYEBAB HERNIA Pada orang dewasa, hernia terjadi karena faktor kelemahan dinding perut. Otot dinding rongga perut yang melemah, bisa dikarenakan usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada wanita, kegemukan juga dapat memungkinkan timbulnya daerah yang lemah. Keadaan-tersebut dapat mengakibatkan usus terdorong ke dalam "daerah perbatasan" yang lemah tadi dan menonjol ke luar. Pendapat lain menyatakan, kebiasaan merokok, penyakit yang mengenai jaringan ikat, dan penyakit gula (diabetes melitus) juga dapat mempengaruhi timbulnya hernia. Hal tersebut berkaitan dengan gangguan metabolisme pada jaringan ikat. Selain faktor usia, dorongan pada rongga perut yang sering akibat penyakit / pekerjaan tertentu yang mengakibatkan timbulnya kelemahan dinding perut. Daerah terlemah pada dinding perut adalah kanal inguinal dan anal femoral juga daerah umbilical / pusar. TERAPI Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan. Karena penyebab hernia adalah kelainan anatomi akibat dinding perut yang melemah, pembedahan memang menjadi satu-satunya terapi. Terapi nonbedah berupa pemakaian penopang (truss) hanya bersifat menunjang, sama sekali tidak memperbaiki hernia itu, apalagi menyembuhkan. Cara ini diperuntukkan bagi penderita yang menolak operasi atau, karena keadaan yang tidak memungkinkan, tidak dapat dioperasi. Namun, untuk penderita yang menolak operasi, perlu dijelaskan bahwa keadaan penyakitnya dapat berlanjut dan akhirnya tetap diperlukan operasi Pada orang dewasa, pembedahan dilakukan untuk menutup lubang dan memperkuat bagian yang lemah. Otot perut dirapatkan menutupi lubang yang ada. Pada zaman dulu, operasi dilakukan dengan menempatkan penderita dalam "posisi Trendelenburg" (kepala di bawah) agar isi hernia masuk kembali ke rongga perut oleh gaya gravitasi Bumi. Pembedahan dapat dilakukan terencana, tidak harus segera. Khusus untuk hernia inkarserata dan strangulate (hernia dengan usus yang terjepit / usus-benjolan yang tidak dapat masuk kembali kedalam rongga perut), tindakan operasi harus segera dilakukan. Bila tidak, bagian isi hernia yang terjepit lalu membusuk dan bisa menjadi sumber infeksi ke seluruh dinding usus (peritonitis). Akibat yang lebih buruk adalah kematian bagi penderitanya. Setelah operasi, semuanya jadi beres? Belum tentu. Penderita biasanya masih mengeluh soal lain. Setelah operasi ia merasakan bagian yang dioperasi seperti tertarik dan nyeri. Rasa nyeri ini lama-lama akan berangsur pulih. Pada anak-anak, sebelum anak mencapai usia satu tahun, biasanya belum dilakukan tindakan. Diharapkan, lubang akan menutup sendiri mengikuti pertumbuhannya. Namun, jika setelah berusia satu tahun, lubang masih terbuka, dokter akan menganjurkan operasi. Kalau dibiarkan, lubang dapat bertambah besar. Ketika anak mulai berjalan dan beraktivitas, lubang tadi dapat terus membesar akibat dorongan terus-menerus. Akibatnya, tidak hanya cairan yang keluar, usus pun dapat keluar, sehingga berlanjut menjadi hernia." Pada anak-anak, tindakan hanya ditujukan untuk menutup lubang. CEGAH REKURENSI / KEKAMBUHAN Penderita hernia pascaoperasi bisa mengalami kekambuhan. Bila kekambuhan terjadi dalam beberapa bulan atau setahun, hal ini mungkin merupakan akibat dari pembedahan yang dilakukan. Namun, bila kekambuhan terjadi setelah dua tahun atau lebih, tampaknya terjadi kelemahan fasia / dinding perut yang progresif. Hati-hati bila kekambuhan terjadi berulang. Kemungkinan hernia berkembang menjadi hernia inkarserata dan strangulata menjadi lebih besar. Untuk mencegah kekambuhan, penderita harus menghindari hal-hal yang dapat meninggikan tekanan di dalam rongga perut, misalnya batuk dan bersin yang kuat, konstipasi (sembelit), mengejan, serta mengangkat barang berat. Misalnya, untuk menghindari batuk-batuk yang persisten, kalau ia perokok sebaiknya berhenti merokok. Jangan sampai ia harus mengejan, kalau ada kesulitan buang air kecil atau besar, sebaiknya segera berobat dan diatasi dulu. Kalau pekerjaan penderita sering menuntut dirinya mengangkat beban berat, sebaiknya ia minta dipindahtugaskan. Pada wanita yang kegemukan, dianjurkan untuk mengurangi bobot badan. Instruksi Post Operasi Dokter memperbolehkan pulang jika sudah dapat berjalan tanpa rasa pusing, sudah dapat makan dan minum tanpa muntah dan mual, dapat BAK tanpa kesulitan dan tidak ada penyulit lain yang membuat pasien harus tetap dirawat di RS. Dokter akan memberikan resep obat dan harus di minum sesuai dengan aturan yang diberikan Luka operasi jangan terkena air selama 7 hari setelah operasi Kontrol ke RS pada hari yang telah ditentukan. Minggu pertama setelah operasi, istirahat dan melakukan kegiatan di dalam rumah. Jangan masuk kantor dulu (jika bekerja) Minggu ke dua bisa melakukan kegiatan di luar rumah yang ringan. Jika ada demam, segera kunjungi RS Kembali bekerja setelah 2 – 2 ½ minggu setelah operasi Menyetir mobil dapat dilakukan 1 minggu setelah operasi Kadang-kadang merasakan nyeri pada puncak skrotum / kantong kemaluan dan berkurangnya sensitifitas pada testis selama beberapa hari. Konsultasi untuk menyembuhkan faktor resiko seperti batuk kronis, keluhan BAB dan BAK yang sering mengejan, kegemukan, penyakit degeneratif yang cenderung melemahkan otot/fascia dinding perut. Keadaan lain-lain Hernia terjadi bersamaan pada kedua sisi, sehingga dilakukan operasi dua-duanya Dapat terjadi dua macam hernia pada satu sisi, hernia lateralis (sampai ke kantong kemaluan) dan hernia medialis (hanya sebatas pada lipat paha) Kantong hernia dapat dibentuk oleh usus besar dan organ lain yang terletak di bagian bawah perut. Hernia dapat disertai dengan tumor kelenjar lemak pada kantong hernia, pada proses yang lama pertumbuhan tumor kelenjar lemak ini dapat terus bertambah besar dan menggantikan jaringan serta fascia pada dinding perut disebelah atas funikulus spermatikus. Pada post operasi, cegah penekanan/trauma langsung pada daerah luka operasi. Dapat disertai dengan hidrokel, menumpuknya cairan peritoneum dalam kantong kemaluan – biasanya dilakukan operasi secara bersamaan. Hernia dengan riwayat dilakukan pemijatan, biasanya akan mengakibatkan terjadinya perlengketan hernia dengan struktur jaringan sekitarnya sehingga akan menyebabkan kerusakan jaringan sekitarnya dan merupakan suatu penyulit operasi. Dapat disertai dengan tumor testis. Tindakan operasi disertai terapi lain untuk tumor testisnya.
Pembesaran benjolan hernia tidak terbatas. Terapi tunggal dengan melakukan operasi. Operasi dengan memotong kantong hernia (herniotomi) dilanjutkan dengan hernioplasty (memperkuat dinding posterior abdomen dan cincin hernia) agar tempat terlemah tadi bisa menjadi lebih 'kuat'.
Pada anak-anak hanya dilakukan herniotomi saja tanpa hernioplasty.
Ada yang hendak berbagi soal Hernia .... ?
Pernah melakukan operasi Hernia ? Kambuh mengalami hernia setelah dilakukan operasi ?

3.06.2006

Appendisitis / Radang Usus Buntu. Operasi appendiks / usus buntu ; dilakukan pada usus buntu yang meradang /appendisitis. Pada umumnya operasi dengan menggunakan bius umum spinal, obat bius dimasukkan lewat belakang, posisi pasien sedikit membungkuk. Setelah operasi pasien dapat segera makan dan minum. Bed rest sampai 12 jam setelah post operasi, setelah itu dapat mobilisasi bertahap. Pasien dapat pulang setelah 3 hari dirawat. Tentunya hal ini berlaku untuk kasus apendisitis akut tanpa komplikasi.
Jika dilakukan dengan LAPAROSKOPI biasanya proses pemulihan bisa lebih cepat 2 hari pasien dapat pulang.
Pada kasus apendisitis dengan perlekatan apalagi jika apendiks nya sudah pecah / perforasi, masa perawatan di RS jauh lebih lama.
Komplikasi setelah operasi yang sering terjadi adalah perdarahan, infeksi bisa infeksi di luka operasi atau berupa nanah yang mengantong dikemudian hari. Usus yang mengalami paralitik juga dapat terjadi maksudnya usus masih "malas" bekerja sehingga pasien harus puasa dulu beberapa hari. Jika terjadi "usus malas" maka nutrisi di berikan lewat cairan infus, pasien dipasang maag slang / NGT untuk mengalirkan cairan usus untuk cegah kembung. Keadaan "malas usus" / paralitik ini biasanya bervariasi lamanya ada yang sampai 1 minggu, setelah usus bekerja kembali maka pasien dapat makan/minum seperti biasa.
Pada kasus usus buntu yang sudah pecah / mengalami perforasi sayatan luka operasi biasanya agak cukup lebar (bisa disamping / kanan bawah perut atau di bagian tengah perut - tegak lurus) dan umumnya disertai pemasangan drain (selang) di perut kanan bawah. Drain / selang ini fungsinya adalah untuk mengeluarkan / mengalirkan sisa bekuan darah / nanah yang berasal dari rongga perut.
Setiap dokter bedah selalu akan memberikan penjelasan tentang kondisi usus buntu yang dialami oleh pasien dan kemungkinan2 yang terjadi setelah operasi.
Gejala apendisitis lebih banyak ditentukan lewat pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh seorang Dokter.
Pemeriksaan laboratorium hanya membantu dan sebagai persiapan untuk pre operatif. Tidak selalu apendisitis disertai dengan nilai laboratorium darah leukosit yang meningkat, tapi pada kasus perforasi pasti disertai dengan leukosit yang meningkat.
Pemeriksaan apendikogram dapat dilakukan pada kasus yang meragukan biasanya pada apendisitis yang sifatnya kronik.
Ingin berbagi soal apendisitis ? pernah mengalami operasi apendiks ?

MASTALGIA Nyeri pada payudara .... Cek apakah ada hubungannya dengan siklus menstruasi ? Apakah ada benjolan ? teraba benjolan ? abses ? Jika tidak teraba benjolan, mamografi atau USG bisa dipakai untuk menentukan tindakan lebih lanjut ... Pemberian analgetik dengan pola tertentu dapat membantu menghilangkan mastalgia .. Ada juga yang berkurang dengan pemberian obat anti estrogen .. tentunya pemberian obat hormonal ini harus mendapat pengawasan yang lebih serius. Klik
http://lakshminawasasi.blogspot.com/2006/01/mamografi-adalah-suatu-pemeriksaan.html Pernah selama sebulan praktek di sebuah RS swasta di Bekasi, pasien yang datang hampir semua ibu-ibu dengan keluhan mastalgia .... Ingin berbagi soal mastalgia ? pengalaman ?

2.19.2006

DVT ... ??
DEEP VEIN THROMBOSIS / DVT Adanya bekuan darah / thrombus dalam pembuluh darah balik / vena terutama pada kaki. Dapat terjadi karena pembuluh vena mengalami kerusakan sehingga alirannya terhambat atau adanya kelainan pada aliran vena menjadi melambat atau berhenti sama sekali, atau adanya kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan perubahan pada darah (terkena kanker atau dampak dari pengobatan yang diberikan). Intinya adalah aliran darah menjadi melambat sehingga menimbulkan bekuan darah. Dapat menyebabkan rasa nyeri (dapat timbul saat istirahat atau sedang beraktifitas), pembengkakan tungkai, kemerahan pada tempat yang terkena dan timbulnya luka/sores pada kaki. Selain itu dapat menimbulkan komplikasi lain yang serius. Trombus dapat terbawa aliran darah menuju paru dan dapat menimbulkan emboli paru. Faktor resiko terjadinya DVT : - imobilitas (istirahat yang lama di tempat tidur / prolonged bed rest) - obesitas - usia lebih dari 40 tahun - pembedahan, terutama yang melibatkan kaki dan pelvis/panggul - kanker dan pengobatannya - perjalanan yang jauh yang menyebabkan imobilitas - kehamilan dan proses kelahiran - terapi hormon Terapi ditujukan agar bekuan darah tidak menjadi lebih besar, menghambat aliran thrombus menuju organ penting (paru), mencegah pembentukan bekuan darah baru, mencegah terbentuknya sindroma post trombotik Terapi dengan memberikan obat-obatan antikoagulan, kompresi dengan stoking khusus, Edukasi berupa a.l : - Latihan untuk kaki, jalan kaki selama 30 menit setiap hari - Pertahankan BB normal - Jangan duduk atau berbaring dalam waktu yang lama tanpa menggerakkan kaki - Hati-hati penggunaan pil kontrasepsi Tindakan pembedahan (thrombektomi) diperlukan mutlak bila bekuan darah sedemikian amat besar sehingga menghambat total aliran darah. Meskipun demikian, tindakan pembedahan juga dapat menimbulkan resiko baru untuk mendapatkan DVT kembali.
Komentar seputar Deep vein Thrombosis (dikutip dari MLDI) - sedikit di edit (tanpa mengurangi isi/makna tulisan yang sebenarnya)
Ada info ttg Herbal. Nama produknya Venosmil yang berisi Hidrosmin.
Tersedia dalam bentuk oral dan salep.
Keterangan lengkap dari produsennya :
Hidrosmin bisa membantu karena mempunyai 3 mekanisme kerja yang bersifat sinergis
1. Memperbaiki aliran darah dan cairan limfa (sirkulasi mikro) 2. Memperbaiki hemorological dalam hal ini elastisitas dinding eritrosit, mengurangi trombosit yang menyebabkan sumbatan
3. Meningkatkan tonus vena sehingga aliran darah lancar dan tidak menumpuk di perifer.
Intinya adalah memperbaiki aliran darah yang ada hambatan sehingga sirkulasi menjadi lancar sehingga keluhan yang diakibatkan DVT (nyeri,berat di tungkai dan adanya rasa suatu desakan dari pembuluh darah yang tersumbat) dapat dikurangi.
Tersedia dalam bentuk kapsul dan juga ada gel yang dioles, sebaiknya dikombinasi.
Tentunya perlu diketahui juga seberapa berat kerusakan pada daerah tsb,disamping itu adakah kerusakan pada katup vena untuk mengetahui itu hal itu coba periksa ke dokter penyakit dalam yang berkaitan dengan darah, atau juga bisa ke dokter bedah vaskuler, yang ini mungkin hanya terdapat di RS yang besar seperti rumah sakit pendidikan (RSCM, Sutomo, Kariadi, Hasan Sadikin). Bila dioperasi biasanya membaik.
Ibu Janti SW, atnis@cbn.net.id
....... pernah dengar tentang KombuCha ? Juga Aloe Vera? saya rasa keduanya bisa membantu 'mencairkan'bekuan darah di vena; resep2nya untuk bisa lebih dinikmati sebagai pemanja lidah bisa dikreasikan sendiri; misalnya: KombuCha dibikin sorbet dan dicampur dengan selei jeruk songkit (berikut kulitnya) bisa jadi minuman yang asyik dan segar sekali; begitu pula Aloe Vera (Lidah Buaya) dibikin koktil dicampur dengan kelapa muda dan biji selasih. Namun, makanan/minuman apapun yang bermanfaat bagi tubuh kita kalo dikonsumsi hanya sesekali saja, dan tetap amburadul pola makan/minum sehari-harinya, ya jangan diharapkan bisa terasa manfaatnya

1.24.2006

Mamografi
adalah suatu pemeriksaan untuk mammae (payudara) dengan menggunakan sinar x-ray dosis rendah. Dipakai untuk mendeteksi dini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai keluhan atau yang disertai keluhan. Keluhan seperti adanya benjolan pada payudara, cairan yang tidak normal keluar dari puting payudara atau adanya nyeri pada payudara (sebelum atau sesudah menstruasi - untuk menyingkirkan bahwa nyeri yang ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma pre menstrual). Skrining mamografi biasanya direkomendasi untuk setiap wanita diatas 40 tahun atau dibawah usia 40 tahun jika mempunyai faktor resiko terkena kanker payudara. Beberapa faktor resiko kanker payudara adalah : 1. Usia lebih dari 30 tahun 2. Tidak / belum menikah lebih dari 30 tahun 3. Tidak mempunyai anak 4. Tidak menyusui anak selama 2 tahun (ASI eksklusif) 5. Menstruasi pertama pada usia yang lebih lambat dari normal 6. Menopause pada usia lebih awal dari normal 7. Pernah ada riwayat memakai obat hormonal 8. Mempunyai keluarga yang pernah mengalami kanker payudara atau kanker di bagian tubuh yang lain 9. Pernah operasi payudara atau tumor didaerah kandungan 10. Pernah mendapat pengobatan dengan jalan radiasi di daerah dada Hasil yang diperoleh dari pemeriksaan mamografi tidak selamanya tepat dan akurat seringkali justru pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter Bedah atau pasien sendiri (SADARI = perikSA payuDAra sendiRI) hasilnya lebih tepat. Pada waktu melakukan mamografi : 1. Jangan memakai deodorant pada ketiak, talk / bedak pada ketiak atau payudara dan sekitarnya. Karena dapat mengaburkan hasil pemeriksaan, berupa spots / bintik Kalsium 2. Beritahu semua keluhan / gejala yang dirasakan pada ahli yang melakukan mamografi 3. Tanyakan dengan jelas apa yang didapat dari hasil pemeriksaan mamografi 4. Jangan memakai perhiasan atau baju diatas pinggang, Pasien akan mengenakan pakaian khusus yang telah disediakan Keuntungan Mamografi : 1. Pemeriksaan mamografi tergantung pada operator / ahli yang melakukan pemeriksaan. Apakah bisa mendeteksi tumor payudara yang kecil tergantung dari kemampuan operator. Idealnya yang melakukan pemeriksaan mamografi adalah dokter yang sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap payudara pasien sehingga hasilnya lebih akurat. 2. Jika pemeriksaan mamografi di lakukan oleh yang benar-benar ahli, maka mamografi dapat mendeteksi adanya jenis tumor ductal carcinoma in situ (DCIS) - jenis tumor yang paling tidak membahayakan , yang pada pemeriksaan fisik tidak akan bisa terdeteksi. Kerugian Mamografi : 1. Tidak boleh dilakukan jika hamil 2. Banyak yang mengalami false positive, artinya pada pemeriksaan mamografi hasilnya positif (berarti pasien yang bersangkutan mengidap kanker), ternyata pada pemeriksaan lanjutan yaitu biopsi (pemeriksaan dengan mengambil sedikit jaringan tersangka kanker untuk diperiksa di Lab.Patologi Anatomi) hasilnya negatif (pasien yang bersangkutan tadi tidak mengidap kanker payudara). Biopsi ini adalah pemeriksaan invasif yang termasuk gold standard untuk pemeriksaan tumor payudara (dilakukan dengan jalan melakukan tindakan / operasi) Kejadian false positif (hasil mamografi positif kanker tapi ternyata pada akhirnya tidak terbukti ganas), pada usia 40 - 49 tahun sebesar 30 % , sedangkan diatas usia 50 tahun, sebanyak 25 % . (sumber : American College of Radiology) 3. Tidak semua kanker payudara dapat tervisualisasi dengan baik lewat pemeriksaan Mamografi 4. Pemeriksaan mamografi dilakukan dengan cara menekan payudara. Untuk sebagian pasien, penekanan payudara dirasa sesuatu yang tidak menyenangkan bahkan menyakitkan terutama bagi mereka yang sebelumnya mempunyai gejala nyeri pada payudara. 5. Hati-hati bagi pengguna payudara implant. Bagi wanita yang telah menjalani operasi implant payudara terbuat dari silikon atau salin, maka jaringan payudara yang abnormal bisa tidak terdeteksi kalau jaringan implant tadi di letakkan diatas / di permukaan jaringan payudara tersangka kanker. Bahkan dengan metode menekan payudara pada pemeriksaan mamografi ini dapat mengakibatkan ruptur / pecahnya implant payudara yang terbuat dari silikon atau salin. Sehingga bagi wanita pemakai implant, harap memberitahu sebelumnya kepada operator yang melakukan mamografi. Akhirnya, mengingat keterbatasan dari pemeriksaan mamografi ini maka tidak setiap wanita wajib melakukan mamografi. MAMOGRAFI DILAKUKAN BILA ADA INDIKASI, sebagai berikut : 1. Skrining pada wanita yang mempunyai faktor resiko tinggi untuk mendapat kanker payudara (ada 10 faktor resiko, lihat pembahasan diatas) 2. Jika massa / benjolan yang teraba pada payudara tidak jelas.
3. Jika dokter meraba adanya benjolan pada kelenjar getah bening aksila (ketiak) dan supra klavikula (diatas tulang klavikula / leher) walaupun tidak disertai terabanya massa / benjolan pada payudara
4. Untuk usia 40 - 50 tahun dilakukan 2 tahun sekali, sedangkan lebih dai 50 tahun dilakukan setahun sekali.
Lihat juga obrolan soal Mastalgia ....

1.01.2006

Mempersiapkan Anak menjalani Operasi Ada beberapa langkah yang dilakukan jika Anak Anda harus dioperasi 1. Usahakan Anak harus mengenali dokter Bedahnya dengan baik ... 2. Waktu operasi harus pagi hari dan mendapat giliran pertama, supaya anak tidak lama untuk berpuasa. 3. Premedikasi (a.l pemberian obat penenang/penghilang rasa sakit) dilakukan di ruangan rawat inap. Hal ini mengurangi rasa takut yang dirasakan anak, karena di ruang rawat inap, si anak masih ditemani oleh orang tuanya. Setelah agak tertidur, anak baru dibawa ke ruang operasi tanpa ditemani oleh orang tuanya. 4. Setelah pasien sadar, usahakan Ibu dan Ayah serta orang-orang yang dekat dengan si Anak berada di sampingnya. Jangan memperlihatkan wajah ketakutan atau khawatir, jadi biasaaaa aja seperti tidak terjadi apa-apa, sikap seperti itu akan membuat si Anak juga tenang.
5. Usahakan membawa mainan si anak yang paling ia sukai. Letakkan pada tempat tidurnya atau di lemari kecil di samping tempat tidur. Sprei dan bantal kesayangan si Anak bisa juga di bawa untuk menggantikan sprei / bantal yang di siapkan RS.
6. Jika Dana untuk perawatan mencukupi, minimal pesan ruang di kelas VIP yang hanya satu tempat tidur dilengkapi dengan TV , sofa dll sehingga si Anak betul-betul merasakan seperti suasana di rumah sendiri.
Mungkin ada yang pernah mengalami hal ini ? Anak anda pernah menjalani operasi ? Anak tetangga mungkin .... atau mungkin ada keluhan untuk dokter bedahnya pada saat Anak atau anak tetangga menjalani operasi ? Atau mungkin ada saran/ide apa lagi yang dipersiapkan orangtua jika Anak menjalani operasi ? Bagi-bagi pengalaman dan ceritanya ya ....